PROFIL
DESA BARU NALO
1.
Datuk Rajo Nantinggi selaku Ketua
Para Datuk
2.
Datuk Putih sebagai Panesehat
3.
Datuk Panglimo Kuning sebagai
Dubalang
4.
Datuk Cinto Barajo sebagai menetukan Undang-undang
Bumi senang padi menjadi
Umput mudo kerbau gepuk
Aik ning ikannyo jinak
Mako
masuklah pengaruh budaya islam, terbentuklah pegawai sarak yang tigo yaitu ,
Imam, Bilal, dan Khotib, dipegang oleh Kepalo Kampung, dipimpin oleh Depati Setio Beti. Mako menjadi sebuah Dusun Dalam (Nalo). “Tujuh pasak Sembilan
kunci”. (adat tigo sapilin, tungku tigo sejaja) yaitu satu adat keduo sarak
ketigo pemerintah banamo rajo tigo selo, satu selo memegang adat, selo yang
keduo memegang agama selo ketigo memegang pemerintah.
Dari tahun
1945 sampai dengan tahun 1977 di peimpin oleh 3 orang Depati yaitu : Depati
Yunus, Depati Mat Rasul dan Depati Ismael setelah terbit Undang-undang No 5
tahun 1977 tentang Perubahan nama Depati ke Kepala Desa.
Pada tahun
1977 sampai tahun 2004 di pimpin oleh seorang kepala desa yang bernama
Sarifuddin. Dibawah kepemimpinan beliau maka terjadilah pengembangan desa
menjadi tiga dusun.
1.
Dusun Lamo (asal)
2.
Dusun Baru (Transabangdef) berasal
dari pulau jawa pada tahun 1992-1993
3.
Dusun Patekun yang berasal dari
Ngaol (Tabir) pada tahun 1980 dan diresmikan menjadi sebuah Dusun pada tahun
1986.
0 Komentar